Pada matakuliah aplikasi bisnis teknologi informasi belajar tentang MANAJEMEN PEMASARAN PRODUK TEKNOLOGI INFORMASI yang yang isinya tentang konsep dasar pemasaran, yaitu pemasaran dan manajemen pemasaran. kita dapat mengetahui arti tersebut berdasarkan definisinya masing-masing.
Pemasaran pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana baik individu
maupun kelompok yang terlibat dalam proses tersebut memperoleh apa (produk
atau jasa) yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan pihak
lain” (Kotler, 1997).
manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan baik individu maupun
organisasi” (Kotler, 1997; Joscon Network, 2002).
setelah mengetahui definisi dari pemasaran dan manajemen pemasaran selanjutnya kita mendefinisikan apa itu produk.
Secara umum produk dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok, yaitu: (i) produk
konsumen (consumer products); dan (ii) produk industri (industrial products).
Dalam modul, pembahasan hanya akan difokuskan pada produk konsumen.
Produk tersebut dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu: (a) produk kebutuhan
sehari-hari (convenience products); (b) produk kebutuhan rumah tangga (shopping
products); (c) produk spesial (specialty products); dan (d) produk yang belum
dirasakan penting manfaatnya (unsought products) (Tull dan Kahle, 1990; Kotler
dan Armstrong, 1996 Kotler, 1997).
Berikut adalah contoh produk kebutuhan sehari-hari yitu seperti sabun, pasta gigi, dan shampo.
Produk kebutuhan rumah tangga adalah lemari es
Produk kebutuhan spesial adalah mobil
Produk kebutuhan yang belum dirasakan manfaatnya adalah asuransi
Selanjutnya untuk penetapan target, pasar disegmentasi berdasarkan pembeli yaitu:
berdasarkan geografik, demografik, psikografik, atau perilaku
Segmentasi Geografik
Di sini, pasar pembeli atau konsumen dibagi berdasarkan lokasi di mana
mereka berdomisili, yakni (i) negara, (ii) provinsi; (iii) kabupaten atau kota, (iv)
kecamatan; atau (v) kompleks perumahan. Berdasarkan pembagian ini,
perusahaan bisa memutuskan untuk beroperasi di dalam satu atau lebih dari
kelompok-kelompok tersebut (Kotler, 1997; Kotler dan Armstrong, 1996)
b. Segmentasi Demografik
Pasar pembeli dalam segmentasi ini dibagi berdasarkan variabel berikut: (i)
umur; (ii) jenis kelamin; (iii) tingkat pendapatan; (iv) pekerjaan; (v) tingkat
pendidikan; (vi) agama; atau (vii) ras/sukubangsa. Seperti dikatakan Kotler dan
Armastrong (1996), segmentasi ini merupakan cara pengelompokan pelanggan
yang paling banyak diterapkan. Pembagian berdasarkan variabel-variabel
tersebut di atas terbukti sangat erat kaitannya dengan kebutuhan pelanggan.
c. Segmentasi Psikografik
Segmentasi pasar secara psikografik adalah mengelompokkan pasar
pelanggan berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian. Dikatakan oleh Kotler dan Armstrong (1996) bahwa pelanggan
atau individu yang, berdasarkan segmentasi demografik, ada dalam kelompok
yang sama ada kemungkinan untuk memliki karakteristik psikografik yang
berbeda. Kelas sosial pelanggan, menurut keduanya, berpengaruh besar
terhadap pemilihan produk yang mereka beli. Demikian pula halnya dengan
gaya hidup dan kepribadian pelanggan.
d. Segmentasi Perilaku
Di dalam segmentasi ini, pelanggan dikelompokkan berdasarkan pada
variabel-variabel: (i) tingkat pengetahuan; (ii) sikap; dan (iii) penggunaan atau
reaksi mereka terhadap suatu produk (Kotler dan Armstrong, 1996). Lebih jauh
dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong bahwa ketiga variabel tingkah laku di
atas merupakan dasar yang relatif paling baik untuk melakukan segmentasi
pasar.
sumber:http://ade.staff.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar